ALJABAR BOOLEAN dan GERBANG LOGIKA
Dear Readers,
Sedikit berbagi pengetahuan mengenai GERBANG LOGIKA yang menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh readers yang mulai menyukai bidang Teknik Komputer dan Jaringan.
Aljabar boolean adalah sistem aljabar himpunan atau proposisi yang memenuhi
aturan-aturan ekivalen logis.
§ Misalkan B dengan operasi + (OR) dan * (AND), atau suatu komplemen, dan dua
elemen yang beda 0 dan 1 yang didefinisikan pada himpunan atau proposisi,
sehingga a,b dan c merupakan elemen B yang mempunyai sifat-sifat identitas,
komutatif, distributif dan komplemen.
§ Misalkan F dengan operasi + (OR) dan ● (AND), atau suatu komplemen (‘), dan dua elemen yang beda 0 dan 1 yang
didefinisikan pada himpunan atau proposisi, sehingga a,b dan c merupakan elemen
B yang mempunyai sifat-sifat identitas, komutatif, distributif dan komplemen.
Fungsi Aljabar Boolean :
Terdapat 2 jenis Teorema dalam Aljabar Boolean :
– Teorema variabel tunggal :
Teorema variable tunggal diperoleh
dari hasil penurunan operasi logika dasar OR, AND, dan NOT yang mana teorema
itu meliputi teorema 0 dan 1, identitas idempotent, komplemen dan involusi.
– Teorema variabel jamak :
Teorema
variable jamak terdiri dari teorema komutatif, distributive, asosiatif, absorsi
dan morgan.
Hukum Aljabar Boolean
Dengan menggunakan Hukum
Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi dan menyederhanakan Ekspresi Boolean
yang kompleks sehingga dapat mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan
dalam sebuah rangkaian Digital Elektronika.
Berikut 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan
Hukum Aljabar Boolean :
1. Hukum Komutatif (Commutative Law)
Hukum
Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau sinyal Input tidak
akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika
AND)
X.Y = Y.X
Penjumlahan
(Gerbang Logika OR)
X+Y = Y+X
Catatan
: Pada penjumlahan dan perkalian, kita dapat menukarkan posisi variabel atau
dalam hal ini adalah sinyal Input, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan
mengubah keluarannya.
2.
Hukum Asosiatif (Associative Law)
Hukum Asosiatif
menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan berpengaruh terhadap Output
Rangkaian Logika.
Contoh :
Perkalian (Gerbang Logika AND)
W . (X . Y) = (W . X) . Y
Penjumlahan (Gerbang Logika OR)
W + (X + Y) = (W + X) + Y
Catatan : Pada
penjumlahan dan perkalian, kita dapat mengelompokan posisi variabel dalam hal
ini adalah urutan operasi logikanya, hasilnya akan tetap sama atau tidak akan
mengubah keluarannya. Tidak peduli yang mana dihitung terlebih dahulu, hasilnya
tetap akan sama. Tanda kurung hanya sekedar untuk mempermudah mengingat yang
mana akan dihitung terlebih dahulu.
3. Hukum Distributif
Hukum Distributif
menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat disebarkan tempatnya
atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak akan mempengaruhi Output
Keluarannya.
4. Hukum AND (AND Law)
Disebut dengan Hukum AND
karena pada hukum ini menggunakan Operasi Logika AND atau perkalian. Berikut
ini contohnya :
5. Hukum OR (OR Law)
Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan. Berikut ini adalah
Contohnya :
6. Hukum Inversi (Inversion Law)
Hukum Inversi
menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini menyatakan jika terjadi
Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan kembali ke nilai aslinya.
Jadi, jika suatu Input
(masukan) diinversi (dibalik) maka hasilnya akan berlawanan. Namun jika
diinversi sekali lagi, hasilnya akan kembali ke semula.
Demikianlah sharing saya kali ini, semoga bermanfaat bagi dear readers sekalian.
Terima kasih, salam vokasi.
Comments
Post a Comment